Minggu, 25 November 2012

kamu dan kita

Tak tau lagi harus berbicara pada siapa, harus berbuat apa? aku mencoba untuk biasa saja, berpura -pura tak ada yang terjadi
menganggap kau masii sama, sama seperti pertama dulu aku mlihat cinta dimatamu
sama seperti pertama dulu kau bilang aku dan kamu akan menjadi kita yang berujung selamanya, sama seperti saat pertama kamu tertawa dan menangis dalam kisah kita. Aku kira masii sama dan akan selalu sama, tapi ternyata smua telah berubah. Bagaimanapun aku bertahan, akhirnya aku menjadi rapuh kembali, Sekuat aku belajar untuk tersenyum, tapi tangis itu kmudian pecah lagi disela sakiit yg begitu perih. aku berbohong ketika aku bilang menyesal mencintaimu, aku berbohong ketika aku bilang aku sanggup tanpa kamu, bahkan aku sangat berbohong ketika aku bilang kamu tdk lebii ptg dr harga diriku. Bagaimnapun km membuat luka dan perih , sll ada maav utkmu, sll ada pelukan utk kecewaku padamu, sll ada cinta yg makin bertambah disela sakit yg aku rasa. Aku bahkan sangat bahagia untu sekedar bersamamu, atau bahkan utk sekedar kata sayangmu, aku sudah sangat bahagia. Tapi ntah mengapa, kamu seakan selalu ingin berlari dari pelukku, sll ingin pergi dari pandanganku, sll dan sll aku salah di matamu. Peduliku kau anggap aturan, prhatianku kau lihat sbg perintah, bahkan rasa sayangku ini kau anggap sbg permainanku. kamu tidak pernah merasa puas dgn rsaku ini. kamu sll bilang aku hanya mengujimu, atau bhkan hnya mnjadikanmu alat pelampiasan marahku. Lalu kapan mata itu akan terbuka bahwa aku sll menatap kearahmu dgn penuh harapan, sll menunggumu dgn kepercayaan dan sll bertahan disampingmu walaupun aku bilang "aku menyerah". Sayang, jangan jadikan aku sebagai orang yg harus selalu meninggalkanmu dan kmudian kembali lagi, tak bisakah kita berjalan bersama sampai waktu itu tiba. dimana akan ada aku dan kamu yg tak pernah berakir diujung waktu kita, atau tak bisakah sekedar kau mengalah untuk bebrapa saat, merdam emosiku, berlaku lembut dan sll berkata kita akan baik- baik saja! tak bisakah sayang kau menahan langkahku utk pergi? atau memang ini yg sebenarnya kamu mau untuk mngakiri smuanya? kembalilah sayang, seperti dulu mjd kamu yg sangat menyayangiku, tinggalkan egomu itu sayang, tinggalkan smua marahmu, bukan untuk aku atu kamu tapi untuk kita :')